Jumat, 20 Maret 2015

Sejarah Imbisi Fakutas Ekonomi

SEJARAH IMBISI FE UNNES


Hai sobat semua, salam semangat dari kami para mahasiswa bidikmisi di Fakultas Ekonomi. Dalam edisi ini, nih kami mau cerita tentang Imbisi. Ada yang tahu tentang Imbisi FE? Bagi para mahasiswa bidikmisi fakultas ekonomi tentu sudah tak asing lagi dengan organisasi yang satu ini. Hal itu dikarenakan Imbisi FE Unnes itu adalah sebuah organisasi kemahasiswaan yang berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan mahasiswa bidikmisi, tepatnya dalam lingkup Fakultas Ekonomi Unnes. Imbisi sendiri merupakan kata akronim dari Ikatan Mahasiswa Bidikmisi. Imbisi FE, pada tahun 2015 ini juga telah menginjak periode usianya yang ke-5 sejak didirikan pada tahun 2010. Usia yang baru beranjak lima tahun ini menunjukan bahwa organisasi ini memang masih berusia muda dibanding organisasi-organisasi lain yang ada di Fakultas Ekonomi Unnes.
Oke sobat, sekarang sudah tahu kan tentang Imbisi FE itu apa?. Ea lanjut deh, kali ini mari kita telisik lebih dalam tentang sejarah Imbisi hingga makin eksis sampai sekarang. Begini ceritanya, pada zaman dahulu kala. Eh, pada tahun 2010 maksudnya. FYI, pada tahun 2010 adalah pertama kalinya pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan tentang adanya beasiswa yang memberikan keringanan biaya kuliah kepada para lulusan SMA dan MA sederajat dengan full biaya sampai lulus. Beasiswa tersebut diperuntukkan bagi mereka yang mempunyai prestasi akademik namun berasal dari keluarga kurang mampu. Beasiswa tersebut adalah beasiswa bidikmisi, kuota di tahun 2010 sebanyak 20.000 paket beasiswa. Unnes kala itu mendapat jatah 450 paket beasiswa.
Kabar tentang beasiswa itu pun disambut puluhan ribu siswa-siswi yang berasal dari keluarga kurang mampu dengan sambutan yang penuh semangat. Ribuan siswa pun mendafatar di Unnes.
Akhirnya singkat cerita setelah serangkaian proses seleksi yang sangat ketat dan melelahkan. Maka terpilihlah 450 penerima beasiswa bidikmisi di Unnes, dan 58 diantaranya menjadi mahasiswa bidikmisi di fakultas ekonomi. 58 mahasiswa inilah yang awal mulanya menjadi bibit dari Imbisi FE. Oke sobat lanjut ceritanya, suatu hari 58 mahasiswa yang masih lugu-lugu ala semester satu itu dikumpulkan oleh Bapak Dekan FE, kala itu dijabat oleh Pak Agus Wahyudin. Begini detailnya, eh singkatnya aja deh. Pak Dekan meminta supaya dibentuk sebuah organisasi untuk menaungi para mahasiswa bidikmisi di FE. Setelah pembicaraan panjang lebar, maka terbentuklah suatu organisasi kecil yang secara aklamasi menunjuk seorang mahasiswa dari Pati, Agus Joko Prasetyo untuk  menjadi ketuanya. Raeni, mahasiswi dari Kendal jadi sekretarisnya. Dia itu tuh yang kemarin gemparin Indonesia karena mendapat IP nyaris sempurna mendekati 4,0. Khusaeni jadi bendahara, lanjut dibentuk enam koordinator bagi tiap prodinya. Sejak saat itulah organisasi Imbisi mulai ada. Walau hanya sekedar wadah interaksi dan komunikasi antar sesama mahasiswa bidikmisi di FE.
Berjalan satu tahun, tak ada program kerja seperti halnya organisasi lain. Hanya sekedar wadah berkumpul dan forum berbagi yang membentuk rantai informasi antar mahasiswa bidikmisi. Semacam paguyuban gitu lah yang merekatkan para mahasiswa seperjuangan yang punya banyak mimpi-mimpi. Jadi tak ada arahan dari pihak manapun untuk membuat suatu program kerja, kebanyakan dari 58 mahasiswa itu pun masih polos tentang apa yang harus mereka lakukan. Hanya ikut menyibukkan diri pada UKM dan LK yang sudah ada di FE. Hingga menginjak tahun kedua menjelang datangnya mahasiswa bidikmisi angkatan kedua, angkatan 2011. Entah dapat ilham atau wangsit dari mana sang ketua Imbisi,  Agus JP biasa ia disapa. Mendapat ide untuk membuat acara penyambutan mahasiswa baru bidikmisi. Dengan panitia dan pengalaman yang seadanya, Agus JP dan mahasiswa bidikmisi FE lainnya yang baru saja menginjak semester tiga itu ternyata berhasil menyelenggarakan acara tersebut. Mereka berhasil menyambut dan menyemangati adik-adik mereka yang baru, yang berjumlah 176 mahasiswa. Sejak saat itulah banyak program dan acara baru di Imbisi, seperti upgrading dan olahraga bareng, diskusi bareng, dll.
Menginjak tahun kedua umur Imbisi, Agus JP masih dipercaya mengomandoi Imbisi. Belum terfikirkan oleh para mahasiswa bidikmisi FE untuk menggantinya atau melakukan pemilihan lagi. Karena memang saat itu Imbisi masih berupa organisasi kecil wadah berbagai Inforrmasi semata. Tak ada dana bagi organisasi tersebut dari kampus. Kegiatan-kegiatan yang terlaksana hanya didasarkan pada iuran rutin tiap bulannya.  Adanya uang iuran membuat si ketua berfikir apa yang bisa ia lakukan, satu hal yang ia inginkan adalah harapan supaya Imbisi bisa semakin berkembang. Hingga seringlah ia mengumpulkan para koordinator masing-masing prodi 2010 dan 2011 dengan susah payah untuk menyampaikan ide-idenya untuk Imbisi FE. Hingga lahirlah logo Imbisi yang didominasi biru muda itu, lahirlah pula program-program baru dalam Imbisi FE. Imbisi FE pun semakin dikenal di antara LK dan BSO lain di FE. Bahkan dengan semangat dan ketulusan melakukan program-programnya untuk mahasiswa bidikmisi di Fakultas Ekonomi. Akhirnya Imbisi FE mendapatkan sebuah penghargaan saat jambore bidikmisi Unnes, sebagai “Pengurus Bidikmisi Fakultas Tersemarak di Unnes”. Hingga Imbisi FE pun menjadi acuan dan teman sharing bagi fakultas lain untuk membuat acara tentang bidikmisi.
Oke sobat, menginjak tahun ketiga. Agus JP, dia pun merencanakan agar ada sosok yang akan menggantikannya. Walau seolah memang tak ada yang berminat untuk menempati posisi tersebut, sebuah posisi yang serba sukarela. Bukan jabatan yang prestisius dan menjanjikan penghargaan dengan posisi tinggi. Hingga saat pemilihan diadakan, kader 2011 yang ada pun jarang yang datang. Waktu dan ketulusan pun menjawab, akhirnya seorang srikandi cantik dari Bojonegoro lah yang akhirnya menyanggupi keterpilihannya menjadi ketua Imbisi pada periode 2012-2013. Dia adalah Fitrining Astutik. Agus JP, sebelum meninggalkan Imbisi FE dia pun ingin mewujudkan keinginannya dengan membentuk departemen-departemen di Imbisi FE dengan rancangan program yang di-PR-kannya pada generasi selanjutnya. Sehingga mulai periode Fitri, Imbisi sudah mempunyai departemenisasi dengan banyak program acuan. Lanjut deh, di periode Fitri ini Imbisi FE pun mulai semakin berbenah dan semakin berkembang dengan baik. Keeksisannya makin terlihat dibanding dengan organisasi bidikmidi fakultas lain. Imbisi FE selalu satu langkah di depan yang lain dengan program-program barunya.
Tahun ke-4 pun tiba, Fitri pun terganti dengan meninggalkan berbagai pencapaim yang menjadikan Imbisi semakin terlihat dan dikenal. Seorang pemuda asal Semarang yang menggantikannya, Dicky Arianto. Pada periode Dicky inilah Imbisi FE semakin memperbaiki diri, susunan organisasi semakin jelas. Program-program yang ada sudah tersusun secara rapi dan terencana dengan baik. Kesolidan, keseriusan dan kesemangatan para pengurus pun semakin terlihat. Imbisi FE pun semakin terlihat sejajar dengan BSO dan LK di FE, walau bukan merupakan organisasi formal yang di danai FE. Wacana Imbisi FE akan dijadikan BSO oleh pihak fakultas pun sudah dari dulu disampaikan sejak kepengurusan di bawah komando Agus JP. Namun sampai sekarang, Imbisi FE ingin jadi Imbisi FE yang seperti sekarang. Menjadi seperti apapun bentuk organisasinya, Imbisi FE tetaplah Imbisi FE yang berusaha bermanfaat bagi mahasiswa bidikmisi dan sekitarnya.

Oke sobat semua, sekarang Imbisi FE telah menginjak periode kelimanya dibawah kepemimpinan Tio Darmanto. Semoga Imbisi FE semakin bisa bermanfaat bagi seluruh civitas akademika fakultas ekonomi pada umumnya, serta bermanfaat bagi mahasiswa bidikmisi fakultas ekonomi pada khususnya. Salam dari kami, Tetap Semangat Raih Prestasi!!!!!



Oleh: Agus Joko Prasetyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar