Kamis, 07 Juni 2012

MERAIH BIDIK MISI


MERAIH BIDIK MISI

Ketika guru Bimbingan Konselingku menerangkan program BIDIK MISI dari pemerintah itu, rasanya harapan untuk kuliah menyala kembali. Harapan kuliah sebenarnya selalu ada, tapi rasa tidak ingin memberatkan beban orang tua selalu mengurungkan niatku melihat pada kenyataan bahwa kuliah itu membutuhkan biaya banyak. Mana mungkin orang tuaku sanggup membiayai kuliahku? Padahal adik pertamaku juga dalam proses masuk SMA. Kala itu kegalauan menyelimutiku, apakah aku harus tetap memaksa orang tuaku untuk mengkuliahkanku.? Berita dari guru BK pagi itu membangkitkan semangatku untuk mencari tahu informasi lebih tentang program beasiswa itu. Kala itu pulang sekolah lekas ku buka alamt web BIDIK MISI, Alhamdulillah informasi dapat kudapat dengan lengkap. Mulai dari syarat, peraturan dan segala yang bersangkutan dengan BIDIK MISI kudapat dengan sempurna. Agar aku lebih memahaminya, ku print Buku Panduan tersebut. Keesokan harinya, aku mencoba
mengkonfirmasikan pada guru BK, tapi guruku memberikan tanggapan yang tidak memuaskan. Aku harus mengurus sendiri semua persyaratan yang harus dipenuhi calon penerima bidik misi.

Disela-sela kesibukan les dan persiapan UAN, aku menyempatkan untuk melengkapi  persyaratan tersebut, tapi sekolah tidak begitu mendukung sehingga aku menyerah dan memutuskan untuk konsentrasi saja pada UAN. Ketika pengumuman kelulusan aku membulatkan tekad untuk tetap mendaftar SNMPTN, entah apa yang akan terjadi nanti,” asal ada niat pasti ada jalan”, pikirku. Ternyata pengumuman SNMPTN menyatakan aku diterima di UNNES. Aku bingung apakah aku harus mengambil kesempatan di UNNES, karena saat itu tak serupiah pun yang telah disiapkan orang tuaku. Akhirnya aku dapat jalan keluar, bude ku mau memberikan pinjaman dan membeli sawah warisan kakekku. Dari uang tersebut aku gunakan untuk membayar uang SPI yang ditetapkan UNNES sebesar Rp 7.555.000,- dan biaya masuk adikku.

Ketika kelelahan menghinggapi saat PPa, kabar segar datang saat PPa.Aada pengumuman bahwa ada penambahan kuota bidk misi, semula aku sudah putus asa, tapi aku tetap berusaha mendaftar. Aku berdo’a pada Allah, jika memang Allah masih memberi kepercayaan pada orang tuaku untuk membiayai kulihku, semoga aku diterima dan jika memang aku tidak diterima aku yakin ada jalan yang lebih indah.  PPA dan OKPT selesai, aku pulang dan tak lama kemudian ada mahasiswa dari UNNES yang dating untuk menyurvei tempat tinggalku. Aku persilakan kakak tersebut dengan segala fakta yang ada. Alhamdulillah saat kulihat pengumuman beberapa hari setelahnya, aku dinyatakan lolos sebagai penerima bidik misi. Puji syukur tak henti-hentinya kupanjatkan pada Allah. Terima kasih juga kuucapkan kepada UNNES yang telah mau memperhatikan kalangan mahasiswa berprestasi dari keluarga yang tingkat ekonominya rendah. Semoga apa yang aku dapatkan sekarang dapat memberikan manfaat padaku dan orang lain kelak. Amin Ya Allah.

By: Khoirun Nisa Pend. Akuntansi 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar